Kamis, 05 November 2009

HarrY Potter


Harry Potter merupakan salah satu seri novel fantasi karya J. K. Rowling dari Inggris mengenai seorang anak laki-laki bernama Harry Potter. Sejak rilis pertama novel ini, Harry Potter dan Batu Bertuah pada tahun 1997 di Inggris, buku ini telah mendapatkan ketenaran dan kesuksesan secara komersial di seluruh dunia, diangkat menjadi film, video game, dan beragam merchandise.

Latar belakang kisah ini kebanyakan berada di Sekolah Sihir Hogwarts dan berpusat pada pertarungan Harry Potter melawan penyihir jahat Lord Voldemort, yang menggunakan Ilmu Hitam untuk membunuh orang tua Harry.

Kesemua tujuh buku yang direncanakan Rowling dalam seri novel ini telah diterbitkan. Buku keenam, Harry Potter dan Pangeran Berdarah-Campuran versi asli bahasa Inggris diterbitkan pada 16 Juli 2005, sementara buku ketujuh, Harry Potter dan Relikui Kematian diluncurkan di seluruh dunia pada 21 Juli 2007 (versi terjemahan bahasa Indonesia diterbitkan pada tanggal 13 Januari 2008). Enam buku pertama dalam seri novel ini secara keseluruhan telah terjual lebih dari 325 juta kopi, dan telah diterjemahkan ke lebih dari 63 bahasa.[1][2]

Atas kesuksesan novel-novelnya ini, Rowling telah menjadi penulis terkaya sepanjang sejarah kesusasteraan.[3] Versi-versi asli dalam bahasa Inggris diterbitkan oleh penerbit Bloomsbury di Inggris Raya, Scholastic Press di Amerika Serikat, Allen & Unwin di Australia, dan Raincoast Books di Kanada. Versi bahasa Indonesia diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama.

Lima buku pertama telah diangkat menjadi film layar lebar oleh Warner Bros. dan mendulang kesuksesan besar. Film kelima, Harry Potter and the Order of the Phoenix, mulai diambil gambarnya pada Februari 2006, dan dirilis pada 11 Juli 2007 di Amerika Serikat. Film keenam, Harry Potter and Half Blood Prince, dirilis pada 15 Juli 2009.

Ringkasan plot

Untuk sinopsis per novel, lihat artikel yang relevan di masing-masing seri.

Kisah dibuka dengan perayaan tak terkendali di dunia sihir (yang biasanya merupakan komunitas yang rahasia) setelah bertahun-tahun mengalami teror oleh Lord Voldemort. Pada malam sebelumnya, Voldemort telah menemukan tempat perlindungan rahasia keluarga Potter, dan membunuh James dan Lily Potter. Namun demikian, ketika ia mengarahkan tongkat sihirnya kepada bayi mereka, Harry, kutukan pembunuh yang dikeluarkannya malah membalik kepada dirinya sendiri. Arwah Voldemort tercabik dari tubuhnya sendiri yang hancur, menghilang dari dunia sihir, tapi tidak mati. Sementara itu, satu-satunya hasil dari kutukan yang gagal itu meninggalkan bekas yang khusus di dahinya, cacat berbentuk sambaran kilat. Kekalahan misterius Voldemort memberikan Harry sebutan khusus di kalangan dunia sihir, "Anak Laki-Laki yang Bertahan Hidup". Sebutan ini khususnya dikarenakan tidak ada penyihir yang diarah oleh Voldemort dapat bertahan hidup melawannya.

Pada malam berikutnya, seorang penyihir membawa Harry ke rumah Bibi dan Pamannya, Dursley, tempat di mana ia akan tinggal bertahun-tahun setelahnya. Keluarga Dursley adalah famili Harry yang kejam dan merupakan orang-orang non-penyihir. Mereka senantiasa berusaha menyembunyikan latar belakang Harry yang merupakan penyihir dan keturunan penyihir, dan memberinya hukuman jika terjadi kejadian-kejadian aneh.

Pada ulang tahunnya yang kesebelas, Harry mendapatkan kontak pertamanya dengan dunia sihir, ketika ia menerima surat dari Sekolah Sihir Hogwarts, yang berusaha disembunyikan oleh Paman dan Bibinya, hingga ia tidak berhasil membaca surat tersebut. Surat itu pada akhirnya dapat dibacanya setelah ia ditemui oleh Hagrid, Pengawas Binatang Liar di Hogwarts. Hagrid memberitahunya bahwa ia sesungguhnya adalah seorang penyihir, dan surat itu memberitahunya bahwa ia disediakan tempat untuk belajar di Hogwarts. Setiap jilid dari novel Harry Potter mengisahkan mengenai satu tahun kehidupan Harry, yang kebanyakan dihabiskannya dalam pelajaran di Hogwarts, di mana ia mempelajari penggunaan sihir dan membuat ramuan. Harry juga mempelajari bagaimana mengatasi rintangan-rintangan sihir, sosial, dan emosi selama masa remajanya. Dalam periode yang sama, Voldemort juga berusaha untuk kembali ke tubuh fisiknya dan mengembalikan seluruh kekuatannya, sementara Kementrian Sihir berusaha juga untuk menolak untuk mengakui adanya ancaman akan kembalinya Voldemort. Penolakan Kementerian Sihir ini kemudian menyebabkan banyak kesulitan bagi Harry Potter.

Dunia Harry Potter

Dunia sihir dalam kisah Harry Potter adalah dunia yang ada di dunia kita sekarang tapi juga sekaligus terpisah sama sekali secara sihir. Kalau diperbandingkan, dalam kisah fantasi Narnia dunia sihirnya merupakan dunia alternatif, sementara dalam Lord of the Rings Bumi-Tengah merupakan dunia mite pada masa lampau. Lingkungan sihir Harry Potter dikisahkan berada di tengah-tengah dunia kita saat ini, dengan benda-benda sihir yang mirip dengan benda-benda di lingkup non-sihir. Lembaga-lembaga dan lokasi-lokasinya pun mirip atau malah sama dengan yang berada di dunia nyata, seperti London. Lingkungan sihir sama sekali tidak dapat terlihat oleh populasi non-sihir (atau Muggle, misalnya: Keluarga Dursley).

Bakat sihir adalah kemampuan alami yang telah ada sejak lahir, tidak dapat muncul karena dipelajari. Mereka yang memiliki bakat sihir harus mengikuti pelajaran di sekolah-sekolah seperti Hogwarts untuk dapat menguasai dan mengontrolnya. Namun demikian, ada kemungkinan anak-anak yang lahir di keluarga penyihir yang hanya memiliki sedikit bakat sihir atau malah tidak ada sama sekali (disebut "Squibs", misalnya Mrs. Figg, Argus Filch). Para penyihir belum tentu dilahirkan dalam keluarga penyihir, dan banyak dari mereka yang dilahirkan dari orang tua (para Muggle) yang sama sekali tidak mengenal sihir. Mereka yang murni berdarah penyihir seringkali tidak terbiasa dengan dunia Muggle, malah terasa lebih aneh bagi mereka ketimbang kita memandang dunia mereka. Namun demikian, dunia sihir dan elemen-elemennya yang menakjubkan itu digambarkan sebagai dunia-yang-sangat-mirip-dengan-dunia-nyata. Salah satu tema utama dalam novel ini adalah keberadaan dunia sihir dan dunia biasa; di mana para tokohnya hidup dalam lingkungan yang memiliki masalah-masalah yang "normal", sekalipun mereka hidup di antara sihir.

Hal-hal yang berulang

* Kemurnian darah (Harry Potter):

Para penyihir pada umumnya memandang Muggle dengan sikap merendahkan dan curiga, masalahnya, sikap ini menjadi kefanatikan bagi sebagian kecil penyihir. Mereka yang fanatik ini mengkotak-kotakkan diri mereka atas dasar banyaknya leluhur mereka, di mana penyihir "berdarah-murni" (mereka yang keluarganya seluruhnya adalah penyihir) dianggap sebagai yang paling tinggi, penyihir "berdarah-campuran" (mereka yang memiliki keturunan penyihir dan Muggle) pada tingkat menengah, dan "kelahiran-Muggle" (mereka yang tanpa keturunan penyihir) sebagai yang terendah. Para pendukung kemurnian-darah percaya bahwa hanya mereka yang "berdarah-murni"-lah yang berhak mengontrol dunia sihir, dan tidak menganggap bahwa penyihir "kelahiran-Muggle" sebagai penyihir yang sesungguhnya. Beberapa dari mereka bahkan bertindak terlalu jauh dengan membunuhi para "kelahiran-Muggle" supaya jangan dapat mempelajari sihir. Kebanyakan kaum fanatik ini adalah berdarah-murni, sekalipun perlu dicatat bahwa Voldemort, yang mendukung fanatisme ini, sesungguhnya adalah penyihir berdarah-campuran. Selain itu, sebenarnya hanya tinggal sedikit sekali penyihir yang benar-benar berdarah-murni, oleh karena tanpa menikah dengan populasi Muggle, para penyihir lama kelamaan akan habis. Namun demikian, banyak keluarga penyihir yang menutupi bahwa ada di antara keluarga mereka yang menikahi kaum Muggle. Salah satu contoh keluarga seperti ini adalah dalam keluarga Black

Quidditch adalah sebuah olahraga fiktif dalam seri novel Harry Potter. Permainan ini berasal dari rawa queerditch.

Pemain

Ada tujuh pemain dalam permainan ini yaitu:

* Keeper

Keeper bertugas menjaga 3 gawang yang berbentuk lingkaran di ujung tiang berukuran 15 m.

* Dua beater

Beater bertugas menjaga para pemain dalam tim masing-masing dari bludger dengan memukulnya. Terkadang beater juga memukul bludger ke arah pemain di tim lawannya sehingga pemain di tim lawannya itu terjatuh dari sapu.

* Tiga chaser

Chaser bertugas mencetak gol bagi tim masing-masing. Setiap seorang chaser berhasil memasukkan quaffle ke dalam lingkaran di ujung tiang yang dijaga keeper lawan, akan diberikan 10 poin bagi timnya masing-masing.

* Seeker

Seeker bertugas mencari Golden Snitch. Bila salah satu seeker berhasil menangkap snitch, maka tim dari seeker yang berhasil mendapatkan snitch itu akan mendapatkan 150 poin. Dan saat itu juga permainan dianggap selesai. Permainan tidak akan selesai hingga salah seorang seeker mendapatkan atau berhasil menangkap snitch.

Bola dalam Quidditch

Ada tiga bola yang digunakan dalam permainan ini yaitu:

* Bludger

Bludger adalah bola berwarna hitam legam dari metal yang sudah disihir untuk menjatuhkan para pemain dari sapunya.

* Golden Snitch

Golden Snitch atau biasa disebut Snitch saja adalah bola emas bersayap yang dapat terbang dengan kecepatan super tinggi dan dapat berputar 360 derajat.

* Quaffle

Quaffle adalah bola biasa berwarna merah, yang tidak diberi mantra apapun seperti bola lainnya dalam Quidditch. Satu-satunya mantra yang diberikan pada Quaffle adalah Mantra Genggam yang ditemukan oleh Pennifold, yang gunanya supaya pemain dapat mengenggam Quaffle dengan satu tangan tanpa terjatuh.

Harry Potter sebagai pemain Quidditch

Sejak tahun pertamanya di Hogwarts, Harry Potter berperan sebagai seeker di timnya, Gryffindor.

Tim Quidditch Profesional

* Appleby Arrows
* Ballycastle Bats
* Caerphilly Catapults
* Chudley Cannons
* Falmouth Falcons
* Holyhead Harpies
* Kenmare Kestrels
* Montrose Magpies
* Pride of Portree
* Puddlemere United
* Tutshill Tornados
* Wigtown Wanderers
* Wimbourne Wasps (Ludovic Bagman: Beater)

The Story
Inilah tahun ke empat Harry bersama sahabat-sahabatnya menimba ilmu
sihir di Hogwarts. Usia Harry, Ron, dan Hermione pun mulai menginjak
remaja. Seperti biasa, di tahun ajaran yang baru ini, ada seorang
guru baru yang mengajar di sekolah sihir tersebut. Dialah Professor
Alastor `Madeye` Moody yang mengajarkan ilmu pertahanan sihir. Masa
puber pun mulai menghinggapi Harry, Ron, dan Hermione. Harry sendiri
diam-diam naksir pada seorang siswi bernama Cho Chang, sementara Ron
ternyata diam-diam memendam api cemburu tatkala melihat Hermione
menggandeng siswa lain di saat pesta dansa sekolah. Namun, event yang
sangat penting adalah akan diadakannya turnamen Triwizards dimana
tahun ini Hogwarts menjadi tuan rumahnya. Hanya para siswa senior
yang bisa mengikuti turnamen ini. Namun, sebuah kejadian aneh
memunculkan nama Harry pada Goblet of Fire, sehingga Harry terpilih
untuk mewakili Hogwarts dalam turnamen tersebut. Hal ini sempat
membuat curiga Dumbledore yang mengira Harry melakukan sihir sehingga
namanya muncul dalam Goblet of Fire. Selain itu, Ron pun sedikit iri
dan curiga menyadari bahwa sahabatnya ini bisa terpilih begitu saja
untuk mewakili turnamen Triwizard. Tetapi ada sebuah peristiwa yang
akan menyeret Harry untuk menghadapi kekuatan gelap yang akan
mengancam kembali nyawanya. Lalu, akankah Harry lolos dari kekuatan
gelap tersebut, bagaimana pula dengan turnamen Triwizards, akankah
Harry memenangkan turnamen tersebut?




THE FOURTH CHAPTER OF POTTER`S ADVENTURE
Sejujurnya, gue pada awalnya gak kenal yang namanya Harry Potter. Gue
mulai mengenal karakter ini ketika film pertamanya, Harry Potter & The
Sorcerer`s Stone beredar di tahun 2001. Barulah, sesudah itu gue tahu
bahwa Harry Potter ini diangkat dari sebuah buku laris yang sudah
dibuat hingga berjilid-jilid banyaknya. Hebatnya, semua bukunya laris
manis begitu pula dengan filmnya yang selalu sukses di tangga Box
Office. Kini, untuk film keempatnya, ditunjuk Mike Newell (Mona Lisa
Smile) untuk menyutradarainya. Para bintangnya tetap sama mulai dari
Daniel Radcliffe (Harry Potter), Rupert Grint (Ron Weasley), Emma
Watson (Hermione Granger), Tom Felton (Draco Malfoy), dll. Sementara
tokoh-tokoh baru dalam film ke empat ini diantaranya Professor Alastor
`Madeye` Moody yang diperankan oleh Brendan Gleeson (Braveheart, Dark
Blue), dan Cho Chang yang diperankan oleh Katie Leung.

Newell menggarap film ini cukup menarik dan tak kalah dengan dua film
pertama yang dibesut oleh Chris Columbus. Nampaknya hal ini dapat
mengobati kekecewaan beberapa Harry Potter mania terhadap film ketiga
garapan Alfonso Cuaron. Adegan-adegan penuh visual efek pun berhasil
ditampilkan dengan baik, terutama pada saat turnamen triwizards,
selain itu cerita pun sempat menampilkan konflik diantara para tokoh
utamanya, sehingga terasa bahwa cerita dalam film jilid ke empat ini
lebih variatif. Sayangnya, hilangnya nama John Williams selaku
illustrator musik film ini membuat film ini terasa kurang, kendati
musik garapan Patrick Doyle cukup baik, namun rasanya musik garapan
John Williams sudah melekat dengan film ini. Begitu pula adanya
beberapa bagian cerita yang menarik dalam bukunya, yang tidak
ditampilkan dalam versi filmnya (menurut yang sudah baca bukunya, loh)

Secara keseluruhan, film keempat Harry Potter ini memang sangat
memuaskan para moviegoers terutama mereka yang merupakan fans berat
tokoh rekaan J.K. Rowling ini. Pendek kata, Harry Potter and The
Goblet of Fire memiliki kualitas cerita yang sedikit lebih baik
apabila dibandingkan dengan ketiga film terdahulu (imho loh). Nah,
sekarang pertanyaannya akankah film ke limanya nanti sebaik atau
bahkan lebih baik dari film keempat ini, lalu siapa pula yang akan
menjadi sutradaranya?

Jubah untuk menghilang milik Harry Potter sebentar lagi akan tersedia lebih dari sekedar kisah fiksi saja. Ilmuwan mengklaim mereka sudah makin dekat saja dengan temuan material yang mampu membuat benda menjadi tak kasat mata.

Ilmuwan dari University of California, Berkeley,pimpinan Xiang Zhang, menjelaskan perkembangan temuan tersebut di jurnal Nature dan Science. Untuk pertamakalinya mereka mendemonstrasikan kemampuan menghilangkan objek tiga dimensi mengunakan material artifisial yang secara tak langsung dipancarkan ke objek. Sebelumnya mereka hanya mampu melakukannya pada objek dua dimensi saja.

Kemajuan ini nyaris mendekati temuan bagaimana membuat objek benda atau manusia tidak terlihat. Jika ini bisa diwujudkan, dunia militer akan sangat terbantu.

Mewujudkan Jubah Gaib Harry Potter Dalam Dunia Non Fiksi

Jubah untuk menghilang milik Harry Potter sebentar lagi akan tersedia lebih dari sekedar kisah fiksi saja. Ilmuwan mengklaim mereka sudah makin dekat saja dengan temuan material yang mampu membuat benda menjadi tak kasat mata.

Ilmuwan dari University of California, Berkeley,pimpinan Xiang Zhang, menjelaskan perkembangan temuan tersebut di jurnal Nature dan Science. Untuk pertamakalinya mereka mendemonstrasikan kemampuan menghilangkan objek tiga dimensi mengunakan material artifisial yang secara tak langsung dipancarkan ke objek. Sebelumnya mereka hanya mampu melakukannya pada objek dua dimensi saja.

Kemajuan ini nyaris mendekati temuan bagaimana membuat objek benda atau manusia tidak terlihat. Jika ini bisa diwujudkan, dunia militer akan sangat terbantu.

Metamaterial

Secara teori, orang bisa melihat suatu objek karena benda tersebut menyebarkan cahaya yang mengenainya, lalu memantulkannya ke mata. Material yang dikenal dengan nama metamaterial, mampu menangkis radar, cahaya atau gelombang lain di sekitar objek.

Metamaterial adalah campuran logam dan materi papan sirkuit yang terdiri dari keramik, teflon atau komposit serat. Benda-benda itu didesain untuk membelokkan cahaya yang kasat mata ke arah lain. Ilmuwan berusaha menggunakannya untuk membelokkan cahaya di sekitar objek sehingga objek itu tidak memantulkan cahaya atau bayangan. Ini berbeda dengan teknologi keamanan yang bukan membuat pesawat tak terlihat, melainkan hanya membuatnya sulit terdeteksi radar sehingga susah dilacak.

1 komentar: